Source: Pinterest |
Kata orang, sebelum mencintai orang lain cintailah diri sendiri dulu, benar? Ya, sangat benar namun masih banyak orang yang belum bisa mencintai diri sendiri sepenuhnya. Saya nulis ini juga sebagai self reminder untuk diri sendiri.
Mencintai diri sendiri dan egois itu beda jauh lho. Orang yang mencintai diri sendiri akan selalu berusaha menghargai, menyayangi dan merawat dirinya. Istilahnya, ngga menyia-nyiakan hidup yang sudah Tuhan berikan untuk dirinya.
Bagaimana bisa mencintai orang lain jika mencintai diri sendiri saja belum benar? Buat apa mengikuti kata-kata orang lain yang tidak membuat kamu bahagia? Ini hidupmu, kamu yang berhak mengatur hidup. Mungkin saran dari orang sekitar bisa dijadikan pertimbangan kalau kamu mau mengambil keputusan, tapi sekali lagi, ini hidupmu. Lakukan hal yang membuatmu suka, jangan terlalu memikirkan kata orang :)
Duh, kok saya jadi kayak Mario Teguh yah, hahaha.
Tapi beneran deh, mencintai diri sendiri itu perlu. Kalau kamu mencintai dan menerima dirimu apa adanya, kemungkinan kamu untuk kena masalah mental jadi lebih kecil. Saat kamu mencintai dirimu sendiri kamu juga bisa lebih baik dalam memaknai dan menikmati hidup.
Disini ada yang sering bicara sendiri? Hoho, saya juga suka :D Jangan takut dianggap orang gila. Tenang aja, itu bukan tanda-tanda kalo kamu gila kok. Sans aja, oke? Berkomunikasi sama diri sendiri bisa meningkatkan kepercayaan diri lho. Apalagi kalau saat kita hanya sendirian dan kesepian tapi butuh teman buat ngobrol, diri sendiri adalah satu-satunya pilihan. Kita butuh waktu untuk mendengar diri kita sendiri. Ssst, katanya orang yang suka bicara sendiri itu jenius lho, hihi.
Jujur, saya belum bisa benar-benar mencintai diri saya sendiri. Saya bahkan sering menyakiti diri saya sendiri untuk mengurangi emosi. Self harm gitu, hehe. Dan beneran deh, saya ngelakuin self harm itu bukan karena mau caper atau apa. Karena kalo orang terdekat saya tahu, wah bisa diceramahin habis-habisan saya. Dan kalo di sini ada yang suka self harm atau semacamnya, saya minta kalian cepat-cepat berhenti. Masih banyak cara untuk melampiaskan emosimu, dear.
Ada yang mau dengar cerita saya tentang self harm?
Jadi, saya sering banget kayak nyakar-nyakar atau cubit-cubit diri sendiri sampai ada bekasnya gitu kalau marah. Dan hal itu udah sejak lama, persisnya kapan saya lupa. Tapi yang pasti saya merasa lega kalau sudah nyakitin diri sendiri. Awalnya saya benar-benar ngga tahu-menahu apa itu yang disebut self harm. Saya tahu apa itu self harm saat baca satu cerita wattpad yang tokoh utamanya sering melakukan hal itu. Please, jangan judge saya, saya cuma mau berbagi kisah dengan kalian.
Sekarang ayo kita bahas tentang body shaming. Ada yang pernah mendapatkan body shaming? Ngga enak ya :( Apalagi kalau yang memberikan komentar ngga enak seperti itu gebetan sendiri. Haha-in aja saya mah :) Apa sih body shaming tuh? Misalnya ada seseorang yang komen "Badan lo kurang kurus, makan jangan kayak kuli makanya." itu termasuk body shaming. Body shaming itu bisa menurunkan kepercayaan diri orang lho. Dan katanya, pelaku body shaming itu bisa dipidanakan lho. Iya, mereka yang melakukan body shaming terancam pidana penjara paling lama empat tahun dan denda paling banyak Rp. 750 juta.
Body shaming itu bisa bikin orang yang dikomentarin malu. Kalo para korban body shaming ini depresi terus bunuh diri, gimana? Hayo, bahaya kan? Ingat, semua orang itu unik. Beda, ngga ada yang sama, bahkan kembar identik sekali pun pasti punya perbedaan. Ngga semua orang kulitnya putih. Ngga semua orang punya tinggi badan ideal, atau bentuk tubuh bak model. Karena, kalau seluruh dunia isinya sama, ngga ada bedanya, dunia ini bakal jadi mainstream.
Balik lagi ke mencintai diri sendiri. Dari beberapa artikel yang saya baca, ada banyak sekali cara mencintai diri sendiri. Salah satunya dengan memaafkan diri sendiri. Kita sebagai manusia pasti punya salah. Kadang kita ngga bisa memaafkan diri sendiri karena menurut kita kesalahan yang kita lakukan itu terlalu besar. Padahal, bagaimana kita bisa memaafkan orang lain jika memaafkan diri sendiri saja belum benar. Kalau hidup kita selalu dibayang-bayangi kesalahan yang sudah lama berlalu kapan kita punya waktu untuk bahagia? Life must go on. Kita hidup di masa ini, bukan masa lalu. Yang pernah terjadi di masa lalu bisa kamu jadikan pelajaran, tak ada hal yang sempurna di dunia ini.
Cara lain untuk mencintai diri sendiri adalah jangan pernah menuntut kesempurnaan pada dirimu sendiri. Ngga semua hal bisa kamu raih di dunia ini. Jangan terlalu kejam sama diri sendiri. Kamu pasti sudah berusaha yang terbaik, tapi jika memang hasilnya belum memuaskan kamu tidak boleh menyalahkan diri sendiri apalagi orang lain. Belum sempurna bukan berarti gagal, kan? Banyak hal positif lain yang menunggumu.
Kamu sudah merasa mencintai diri kamu, tapi belum bahagia? Mungkin karena kamu selalu memikirkan hal-hal negatif, entah tentang diri sendiri atau orang lain. Bahagia itu bukan dicari tapi diciptakan. Orang yang bergelimang harta, dekat dengan banyak orang dan lain-lain belum tentu benar-benar bahagia. Tapi orang yang hidupnya penuh penderitaan dan kesepian belum tentu tidak bahagia. Bahagia itu relatif. Bagaimana caramu bahagia hanya dirimu yang tahu. Mau bahagia? Mungkin kamu bisa mencoba buat melakukan hal-hal yang kamu suka. Buat dirimu bahagia, karena katanya, orang yang bahagia itu umurnya panjang :) Jangan pedulikan kekuranganmu, lihat potensi kelebihan yang kamu punya. Bahagia ngga sesulit itu kok.
Yang terakhir, jauhi semua hal negatif. Punya teman yang kerjaannya mengeluh setiap waktu? Atau kenal dengan orang yang selalu memandang segala hal secara negatif? Jauhi saja. Salah satu alasan saya ngga suka nonton sinetron karena ceritanya yang penuh drama, cuma bikin yang nonton tambah stres. Dan hal itu ngga baik buat kesehatan jiwa saya.
Pergaulan dan teman itu mempengaruhi lho. Sebisa mungkn cari teman yang punya kepribadian positif. Cari mereka yang bisa mengubahmu menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Teman yang baik pasti mengingatkan kalo kamu berbuat salah, bukannya mengolok-olokmu. Teman yang tulus itu ngomongnya kalo di depan kita nyakitin, tapi kalo ngomongin kita di belakang pasti ynag baik-baik.
Mungkin segitu aja, selamat belajar mencintai diri sendiri bagi kita semua :)